Managing Design Process

Pada bagian ini kita akan membahas semua tentang proses desain, setelah sebelumnya mengetahui tentang Guideline, Principle, dan Theory. Sedikit spoiler untuk bagian ini kita akan membahas Methodologi Pengembangan, lalu ada juga 4 Pilar Pengembangan, serta beberapa jenis Metode Pengerjaan.

Pengantar

Menururt (Rosson dan Carrol, 2002) salah satu metode untuk mengidentifikasi desain adalah :
- Desain itu adalah proses
- Proses desain itu Non - Hierarchical.
- Desain itu melibatkan penemuan tujuan baru.


Four Pillars of Design (Empat Pilar Desain)





 Nah bagian ini adalah bagian menarik yang akan membahas tahapan serta aspek penting yang perlu  diperhatikan dalam proses mendesain. Langsung saja kita mulai.

1. User Interface Requirement
    Pada tahap ini lebih mengumpulkan spesifikasi desain yang sesuai dengan kebutuhan. Mengerti desain apa yang diinginkan oleh User secara jelas adalah kunci utamanya. User Interface Requirement juga menjelaskan system behavior. Kalau kita perhatikan pada tahap ini adalah istilah kunci yakni Ethnographic Observation. 
Ethnographic Observation berkenaan dengan budaya atau kultur yang berlaku di daerah tempat desain tersebut ingin diimplementasikan. Misalnya di Indonesia lebih kental dengan budaya Timur, maka layaknya sebuah desain harus mengikuti adat budaya Indonesia.
2. Guidelines Documents & Process
     Pada tahap ini kita akan membahas berkenaan dengan Panduan berupa Dokumentasi dan Panduan Proses. Nah setelah sebelumnya kita mengobservasi tentang apa yang User mau serta bagaimana Etnografi nya, maka tahap selanjutnya adalah mencatat semuanya dan menjadikannya sebagai sebuah Dokumen, untuk dijadikan Panduan. Yang biasa harus dipertimbangkan dalam proses ini adalah :

  • Grafik dan Ikon
  • Screen Layout
  • Perangkat masukan dan keluaran (I/O Device)
  • Urutan Tindakan (Action Sequences)
  • Pembelajaran
3. User Interface Software Tools
    Pada tahap ini kita akan membahas mengenai perangkat lunak yang akan digunakan untuk mempermudah proses desain. Di era sekarang sangat banyak software modern dan canggih yang dapat mempermudah pengerjaan, seperti Adobe Photoshop, Visual Basic 6.0 Studio, Visual Studio .NET.

4. Expert Review and Usability Testing
    Setelah desain dibuat, lalu selanjutnya akan di test oleh pakar / expert, dan juga di test semua kegunaannya. Apakah desain tersebut cocok dan berguna, dan sebagainya.
Mengapa harus pakar ? Karena dengan menggunakan pakar dalam proses ini akan sangat menguntungkan. Pertama, dua atau lebih pakar biasanya membutuhkan sedikit waktu untuk mengetest. Kedua dari setiap pakar pasti memiliki masukkan yang berbeda mengenai kekurangan desain. Yang terakhir karena pakar lebih mengerti apa saja yang perlu diperbaiki.

Methodologi Pengembangan

Ada banyak sekali methodologi pengembangan yang biasa digunakan. Namun kita akan membahas 2 Metodologi saja, yakni Participatory Design dan Scenario Design. 

1. Paticipatory Design
    Adalah proses dimana desainer dan user terlibat langsung dalam meracang aplikasi.


   Kelemahannya 
  1. Biaya lebih besar karena banyak yang terlibat
  2. Membutuhkan waktu yang lama
  3. Akan terlihat banyak konflik yang terjadi
   Kelebihannya

  1. Lebih akurat karena user juga terlibat
  2. User dapat mengemukakan langsung pendapatnya
  3. Penerimaan desain lebih tinggi karena sesuai dengan yang user mau.


2. Scenario Design
    Berkaitan dengan bagaimana skenario yang terjadi saat menggunakan aplikasi. Ciri - cirinya adalah : 
  1. Menjelaskan apa yang terjadi ketika user melakukan sebuah tugas
  2. Bisa juga dideskripsikan dalam sebuah Walkthrough.
  3. Atau juga menggunakan Video Tape.
Untuk lebih lanjut lagi mengenai materi ini bisa langsung mengunjungi situs. www.infodesign.com.au/ftp/participatoryDesign.pdf



Post a Comment